ENZIM
XYLANASE : ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL
DAN KARAKTERISTIK PARSIAL ENZIM
Ir. Joko Riyanto, MP ; Ir. Miswar, Msi ; Ir.
Yulinda RM, MP
TAHUN 2000
ABSTRAK
Indonesia
sebagai negara pertanian banyak menghasilkan sisa-sisa tanaman yang belum
dimanfaatkan secara optimal. Salah satu komponen yang banyak terdapat dalam sisa
tanaman tersebut adalah hemiselulosa yang terdiri dari xylan. Enzim ini banyak
dimanfaatkan terutama pada industri pulp dan kertas sebagai bahan pencuci (bleaching
agent). Selain itu enzim ini dapat memperbaiki prosesing bahan-bahan yang
mengandung lignoselulosa untuk menghasilkan bahan bakar cair dan bahan kimia
lainnya. Jamur Aspergillus niger yang ditumbuhkan pada media 50 % dedak padi
mampu menghasilkan enzim xylanase ekstraselular. Enzim ini paling aktif pada pH
5,5 dan suhu 40oC dengan aktivitas spesifik sebesar 7,44 mg
xylosa/menit protein serta mempunyai nilai Km dan Vmaks
masing-masing 0,298 % xylan dan 5,079 mg
xylosa/menit. Berdasarkan hasil analisis native-PAGE jamur ini menghasilkan
xylanase dalam dua bentuk (xyl 1 dan xyl 2) dan tidak tahan terhadap suhu diatas
50 oC. Adanya ion-ion divalent seperti Zn2+, Ca2+,
Mg2+ dan Co2+ dan agent chelating (EDTA) pada
konsentrasi 10 mM dapat meningkatkan aktifitas xylanase.
|